ZMedia Purwodadi

Barcelona Segera Boyong Penerus Lewandowski, Julian Alvarez Jadi Prioritas Hansi Flick

Table of Contents

Footballshow.xyz -Barcelona tampaknya tak ingin menunggu hingga terlambat. Meski Robert Lewandowski masih rutin mencetak gol dan menjadi figur penting di lini depan, usia tak bisa ditolak.

Sang predator asal Polandia akan berusia 37 tahun pada Agustus 2025. Blaugrana mulai menyiapkan suksesi. Lewandowski, yang datang ke Camp Nou dari Bayern Munich pada 2022 dalam kesepakatan besar, telah membuktikan bahwa usia hanyalah angka.

Dengan 101 gol dari 147 laga dan 5 trofi termasuk dua gelar La Liga, dia bukan hanya pembelian strategis, tapi simbol produktivitas di tengah masa transisi. Namun, FC Barcelona bukan klub yang bermain dengan nostalgia. Klub ini berpikir ke depan.

Nama yang kini disebut-sebut akan menjadi pengganti jangka panjang Lewandowski adalah Julian Alvarez. Bintang Atletico Madrid itu dulu bersinar di Manchester City.

Menurut laporan dari harian Sport , pelatih Barcelona Hansi Flick dan presiden klub Joan Laporta telah menyepakati bahwa Alvarez adalah target ideal untuk menggantikan Lewandowski bukan dalam gaya, tapi dalam efektivitas.

Flick dikenal fleksibel secara taktik. Jika Lewandowski adalah target man klasik dengan penyelesaian klinis di kotak penalti, Julian Alvarez adalah tipe penyerang modern. Cepat, cerdas, bisa turun ke bawah, membuka ruang, dan memainkan peran false nine .

Dengan visi Flick, perubahan ini bukan penurunan, tapi evolusi permainan Blaugrana. Di masa depan, formasi dan pola serangan bisa jadi lebih dinamis tanpa kehilangan ketajaman.

Julian Alvarez saat ini berusia 25 tahun dan masih terikat kontrak panjang di Atletico Madrid. Setelah pindah dari Manchester City, pemain Argentina itu langsung bersinar di La Liga. Dia mencetak 24 gol sepanjang musim 2024/25, membuktikan bahwa adaptasi bukan masalah baginya.

Tak heran jika harga Alvarez kini melejit. Atletico membayar £82 juta untuk membawanya ke ibu kota Spanyol, dan tidak berniat melepasnya di bawah nilai tersebut.

Meski demikian, Barca punya keunggulan lain: daya tarik proyek besar dan sejarah klub. Jika Atletico gagal menyaingi dominasi Real Madrid dan Barcelona dalam beberapa musim ke depan, bukan mustahil Alvarez mulai melirik kesempatan bergabung dengan raksasa Catalunya.

Barca punya daya tawar politik dan visi jangka panjang yang kerap berhasil membujuk para bintang. Bahkan ketika situasi finansial tidak selalu ideal.

Meski Lewandowski dan Alvarez berada dalam spektrum fisik dan gaya bermain yang berbeda, Barcelona siap melakukan transformasi menyeluruh dalam pendekatan ofensif mereka. Jika era Lewandowski adalah soal finishing klinis dan kehadiran di kotak penalti, era Alvarez akan berbicara soal kecepatan, pergerakan tanpa bola, dan pressing tinggi.

Flick sebagai pelatih yang pernah meraih treble bersama Bayern tahu betul cara membentuk tim dengan intensitas tinggi. Dalam sistem seperti itu, Alvarez lebih ideal dibandingkan Lewandowski versi senior.

Tentu saja, masalah klasik Barcelona tetap relevan, finansial. Dengan batasan gaji dan pembatasan dari La Liga, transfer £80 juta atau lebih bukan perkara sederhana. Namun sejarah membuktikan bahwa Barcelona selalu bisa menemukan cara, entah melalui skema cicilan, barter pemain, hingga penjualan bintang lain.

Presiden Joan Laporta dikenal cerdik dalam melakukan negosiasi dan mencari celah legal. Dia juga dipercaya sedang merancang ulang struktur gaji untuk memberi ruang bagi pembelian besar di 2026.

Lebih penting lagi, transisi Lewandowski akan menjadi momen simbolis. Barca bukan hanya mengganti penyerang, tapi juga menandai pergeseran generasi yang sebelumnya telah dimulai dengan nama-nama seperti Pedri, Gavi, Lamine Yamal, dan Cubarsi.

Bagi Julian Alvarez, bergabung dengan Barcelona bisa menjadi loncatan karier ke dimensi berikutnya. Ia telah membuktikan kualitasnya di Argentina, Inggris, dan kini Spanyol. Tapi menjadi striker utama Barcelona adalah beban dan kehormatan yang berbeda.

Jika berhasil, dia akan menjadi ikon baru di Camp Nou. Jika gagal, dia akan dibandingkan terus-menerus dengan Lewandowski dan bahkan Luis Suarez. Namun melihat determinasi, karakter, dan kemampuan teknisnya, Alvarez tampak seperti tipe pemain yang menyukai tantangan. Dan ketika panggilan datang dari Barcelona, sangat sedikit pemain yang bisa berkata tidak.

Belum ada penawaran resmi. Belum ada negosiasi terbuka. Tapi satu hal sudah pasti, nama Julian Alvarez kini telah masuk dalam daftar prioritas Barcelona. Dan ketika Blaugrana sudah menandai seorang pemain sebagai penerus,” biasanya itu bukan wacana kosong.

Musim 2025/26 mungkin akan jadi tahun perpisahan perlahan dengan Lewandowski. Tapi jika semua berjalan sesuai rencana, 2026 akan menjadi tahun kebangkitan generasi baru, dengan Alvarez sebagai pusatnya.

Apakah Barcelona akan kembali menulis kisah keemasan dengan wajah-wajah baru? Waktu akan menjawab. Tapi dari segala sisi teknis, taktik, hingga narasi semua tampaknya mengarah ke satu nama, Julian Alvarez, El Futuro del Barça.

Posting Komentar