Dito Ariotedjo: Membawa Padel Sebagai Olahraga Sosial di Indonesia

Footballshow.xyz , Jakarta - Padel merupakan olahraga dengan raket serupa tenis yang tengah naik daun di berbagai kalangan usia masyarakat Indonesia. Merespons popularitas olahraga ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, mendorong padel sebagai social sport yang bisa semakin memasyarakatkan olahraga lebih luas.
"Kita ingin olahraga bukan lagi sekadar aktivitas fisik, tetapi juga menjadi bagian dari budaya sehari-hari yang mempererat kebersamaan dan memupuk semangat sportivitas," kata Dito Ariotedjo dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Ahad, 15 Juni 2025 dikutip dari Antara .
Pertumbuhan olahraga ini terhitung cukup cepat dalam kurun waktu satu tahun terakhir terlihat dengan menjamurnya lapangan padel di beberapa kota besar di Indonesia. Adapun melejitnya popularitas jenis olahraga ini dikarenakan sifatnya yang inklusif, menyenangkan dan mudah dipelajari berbagai kalangan usia.
Untuk diketahui, meski sekilas serupa dengan tenis, padel dimainkan secara berpasangan di lapangan berukuran 10 x 20 meter, lebih kecil dibandingkan lapangan tenis. Permukaannya dilapisi karpet sintetis yang ditaburi pasir silika untuk mengatur pantulan bola. Di sekeliling lapangan terdapat dinding kaca yang memungkinkan bola memantul kembali, seperti dalam permainan squash, sehingga menciptakan variasi pukulan yang lebih dinamis.
Fakta-fakta Olahraga Padel
Dikutip dari Everything Padel, Total Padel , dan Red Bull, berikut fakta-fakta tentang olahraga padel:
1. Ditemukan Secara Kebetulan
Pada 1962 di Puerto de Acapulco, Meksiko, oleh seorang pengusaha kaya, Enrique Corcuera yang awalnya berniat membangun dinding di sekitar taman rumahnya agar bola tenis tidak jatuh ke pekarangan tetangga. Tetapi, dari modifikasi sederhana itulah, padel berkembang menjadi cabang olahraga tersendiri yang kini digemari banyak orang.
2. Olahraga dengan Perkembangan Tercepat di Dunia
Peminat padel meningkat drastis di berbegai negara. Misalnya di Swedia, ada sebanyak 450 lapangan padel dibangun hanya dalam satu tahun pada 2020, dengan lebih dari satu juta pemesanan tercatat. Hal yang sama terjadi di negara-negara seperti Prancis, Belanda, Uni Emirat Arab, hingga Amerika Serikat.
3. Raket Pertama Dibuat dari Kayu
Raket padel awalnya terbuat dari kayu, dan kemudian disesuaikan dengan ukuran lapangan milik Enrique Corcuera yang relatif kecil, sehingga tidak dibutuhkan kekuatan besar untuk memukul bola.
4. Lapangan Padel Pertama di Eropa
Alfonso salah satu teman Enrique yang diperkenalkan dengan padel langsung terpikat dengan olahraga tersebut. Melihat potensinya dia lalu membangun dua lapangan padel pertama di Marbella Club Hotel, Spanyol, pada 1970. Lapangan ini menjadi yang pertama di Eropa dan menggunakan pagar di sisinya, bukan dinding seperti versi awal. Kemudian pada 1975, Julio Menditeguy, anggota klub asal Argentina, membawa olahraga ini ke negaranya dan memulai penyebaran padel di Amerika Selatan.
5. Dimainkan dalam Format Ganda
Padel secara umum dimainkan dalam format ganda, baik di tingkat amatir maupun profesional. Sejak turnamen resmi pertama pada 1970-an dan 1980-an, format ganda menjadi standar utama. Ini karena ukuran lapangan yang relatif kecil dan tempo permainan yang cepat, sehingga permainan satu lawan satu menjadi kurang ideal, kecuali di lapangan khusus.
6. Teknik Servis yang Khas
Pemain harus melakukan servis dari bawah ( underarm ), memukul bola di bawah atau setinggi pinggang ke area diagonal lawan. Meski terlihat sederhana, servis ini memberi pemain kendali penuh atas arah, kecepatan, dan putaran bola, serta berperan penting dalam menentukan respons lawan, termasuk kemungkinan menggunakan pantulan dinding kaca.
Sukma Kanthi Nurani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Posting Komentar