ZMedia Purwodadi

Mengenang John Tarkpor Sonkaliey, Legenda Persebaya yang meninggal dunia di usia 38 tahun

Table of Contents

Footballshow.xyz - Dunia sepak bola berduka. Pada Senin, 24 Juni 2024, sosok yang tak akan terlupakan dalam sejarah Persebaya Surabaya telah berpulang untuk selamanya. John Tarkpor Sonkaliey, gelandang berdarah Liberia yang menjadi legenda Green Force, menghembuskan napas terakhirnya di usia 38 tahun di Rumah Sakit SD Cooper, Monrovia, Liberia, setelah menderita demam.

Lahir pada 16 Oktober 1986 di Monrovia, Liberia, John Tarkpor Sonkaliey memulai petualangan sepak bolanya di tanah kelahiran bersama Mighty Barolle dan LPRC Oilers. Namun takdir membawanya melintasi benua untuk menulis sejarah baru di Indonesia. Pada 2004, pemuda berpostur mungil 165 cm ini pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia dengan bergabung bersama Persiter Ternate.

Keputusan untuk merantau ke Indonesia bukanlah hal yang mudah bagi seorang pemuda Afrika. Namun John membuktikan bahwa keberanian mengambil risiko dapat membuka pintu kesuksesan. Empat musim bersama Laskar Kie Raha menjadi fondasi yang kokoh untuk perjalanan kariernya selanjutnya.

Tahun 2007 menjadi titik balik dalam karier John ketika ia hijrah ke ibu kota untuk memperkuat Persitara Jakarta Utara. Selama tiga musim (2007-2009), pemain berdarah Liberia ini menunjukkan kualitas luar biasa yang membuatnya menjadi salah satu bintang Indonesia Super League.

Meski bertubuh kecil, John memiliki gaya bermain yang unik dan energik. Kelincahannya memungkinkan dia menyelinap di antara barisan pemain lawan, sementara daya jelajah tinggi dan stamina tak kenal lelah menjadi senjata utamanya. Tendangan jarak jauhnya yang bertenaga kerap menjadi momok menakutkan bagi kiper lawan.

Menjadi Ikon Persebaya Surabaya

Perebutan tanda tangan John antara Persitara Jakarta Utara dan Persebaya Surabaya pada awal musim ISL 2009 menjadi salah satu transfer paling dramatis saat itu. Persebaya yang keluar sebagai pemenang tak hanya mendapatkan pemain berkualitas, tetapi juga sosok yang akan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah klub.

Di Surabaya, John tidak sekadar menjadi pemain biasa. Ia dipercaya menjadi kapten tim, sebuah kehormatan besar mengingat statusnya sebagai pemain asing yang baru bergabung. Keputusan kontroversial ini justru membuktikan kepercayaan penuh manajemen dan pelatih terhadap kepemimpinan dan kualitas permainannya.

Selama dua musim (2009-2011) berseragam hijau-putih, John berhasil memikat hati Bonek dengan permainan yang penuh dedikasi. Ia menjadi pemain asal Liberia pertama yang membela Persebaya, sekaligus meninggalkan jejak tak terlupakan di hati para pendukung fanatik tersebut.

Setelah meninggalkan Surabaya, John melanjutkan perjalanan kariernya di Pelita Jaya Jawa Barat, di mana ia membantu tim finis di peringkat enam dengan predikat tim tersubur kedua dalam Indonesia Super League 2011-2012. Sempat merantau ke Eropa, ia kemudian kembali ke Indonesia untuk memperkuat Persijap Jepara di ISL 2014 sebelum memutuskan gantung sepatu pada 2015.

Prestasi John tidak hanya diakui di level domestik. Timnas Liberia memanggilnya untuk memperkuat Lone Stars dalam kualifikasi Piala Afrika 2012, sebuah pengakuan internasional atas kualitasnya selama berkarier di Indonesia.

John Tarkpor Sonkaliey adalah bukti hidup bahwa kesuksesan dalam sepak bola tidak ditentukan oleh postur tubuh. Dengan tinggi badan hanya 165 cm, ia membuktikan bahwa kecerdasan bermain, kerja keras, dan dedikasi adalah kunci utama meraih prestasi.

Gaya bermainnya yang powerful, berbeda dengan rekan senegaranya Zah Rahan Krangar yang lebih elegan, menunjukkan keunikan setiap individu dalam mengekspresikan bakatnya. John menggunakan tubuhnya untuk bertahan dari sergapan lawan dan kaki untuk memberikan ancaman melalui tendangan jarak jauhnya yang mematikan.

Setelah pensiun, John kembali ke Liberia dan menetap di Pulau Peace, Congo Town. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat di Liberia, tetapi juga bagi keluarga besar sepak bola Indonesia, khususnya Persebaya Surabaya.

John Tarkpor Sonkaliey telah membuktikan bahwa impian dapat diwujudkan dengan kerja keras dan keberanian mengambil risiko. Dari jalanan Monrovia hingga stadion-stadion Indonesia, ia telah menulis kisah inspiratif tentang seorang pemain kecil bertekad besar yang mewarnai sepak bola tanah air.

Selamat jalan, John Tarkpor Sonkaliey. Jasamu dalam dunia sepak bola Indonesia, terutama di Persebaya Surabaya, akan selalu dikenang. Kau telah menjadi bagian dari sejarah yang tak akan pernah terlupakan.

Posting Komentar