ZMedia Purwodadi

Nina Silvana Capai S3, Ingin Membawa Olahraga Indonesia ke Tingkat Berikutnya

Table of Contents

Footballshow.xyz –Raut wajah bahagia terpancar dari Nina Silvana yang baru saja meraih gelar S3 Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (13/6).

Nina lulus dalam sidang dengan judul disertasi Penguatan Peran Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) Dalam Perwujudan Prinsip Kepastian Hukum Good Governance Keolahragaan di Indonesia . Itu dilakukan untuk Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila.

Nina merupakan istri dari Direktur Persija Jakarta Mohamad Prapanca. Dia mengambil disertasi itu karena melihat dunia olahraga di Indonesia masih belum baik-baik saja, terutama sepak bola. Terlebih, dia sudah menyukai dunia olahraga terutama sepak bola sejak kecil.

Tak hanya sepak bola, Nina Silvana melihat masih banyak federasi olahraga lain yang belum profesional. Ada juga beberapa sengketa dualisme.

”Berangkat dari sana, cita-cita saya mau meneliti dan mengangkat permasalahan sengketa yang selama ini belum ada kejelasan dan kepastian,” kata Nina Silvana.

Nina Silvana melakukan penelitian hukum. Dia merasa tertantang untuk membuat sebuah penelitian yang nantinya bisa membantu keolahragaan di Indonesia.

”Dalam disertasi saya tidak hanya sepak bola, tapi semua olahraga. Bagaimana caranya melakukan penyelesaian di bidang olahraga lain. Saya lihat begitu banyak yang tidak bisa diselesaikan permasalahan di olahraga lain di Indonesia,” kata Nina Silvana.

Nina Silvana sampai melakukan studi banding ke Jepang. Jepang bisa menyelesaikan akar masalah di setiap cabang olahraga. Permasalahan yang sudah berakhir itu membuat Jepang kini cukup ditakuti di dunia olahraga dunia, terutama Asia.

Disertasi yang sudah dia buat diharapkan bisa membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan bidang olahraga di Indonesia. ”Kalau referensi ada banyak tapi yang sulit itu mencari studi banding. Belum semua saya telusuri dan baru Jepang yang menjadi studi banding saya,” terang Nina Silvana.

”Di Indonesia banyak sengketa dari sepak bola dan cabang olahraga lain seperti renang, tenis, basket. Itu juga ada,” ujar Nina.

”Belum lagi soal doping dan terjadi banyak sekali di PON Papua kemarin. Tidak semua atlet sengaja pakai zat. Tapi doping itu bisa dilihat dari konsumsi makanan, minuman, dan vitamin atlet. Mungkin atlet dan pelatih tidak tahu bahwa makanan dan minuman itu ada zat yang gak boleh. Ini kasus yang tidak bisa diselesaikan,” ucap Nina Silvana.

Nina Silvana mengaku siap apabila diminta untuk masuk ke dalam federasi demi menyelesaikan permasalahan. Selain federasi, ada Kemenpora yang juga bisa membutuhkan jasa demi menyusun perangkat aturan.

”Kalau saya dibutuhkan tentu saja mau demi kemajuan olahraga di Indonesia. Tapi saya ini kan akademisi ya pastinya terus melakukan penelitian lewat tulisan,” tutur Nina.

Sementara itu, Mohamad Prapanca bangga dengan istrinya yang bisa menyelesaikan kuliah S3 tepat waktu. Dia tidak menyangka istrinya itu bisa fokus membuat karya ilmiah yang nantinya bisa memajukan olahraga Indonesia.

”Saya kira tadinya cuma mengisi hari saja supaya tidak kosong tapi ternyata serius sekali. Saya pun terkejut ternyata lulus dengan cumlaude IPK 3,9. Saya berharap apa yang disertasi dari istri saya lakukan bisa diimplementasikan ke depannya dalam hukum olahraga. Semoga ini bisa memberikan peta baru untuk melindungi para atlet kita ke depannya,” tandas Prapanca.

Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Adnan Hamid, S.H., M.H., M.M, senang dengan keberhasilan Nina Silvana yang menyelesaikan disertasi dalam dunia olahraga. Hal itu sangat positif karena jarang sekali ada yang membahas tentang olahraga Indonesia.

"Tadi saya juga sampaikan dalam sidang bahwa disertasi beliau ini sangat original. Belum ada yang menulis soal ini. Para penguji juga menyampaikan bahwa permasalahan di dunia olahraga Indonesia banyak sekali. Sebab, olahraga sudah menjadi bisnis. Potensi terjadinya konflik pasti banyak,” papar Adnan Hamid.

”Oleh karena itu jawaban disertasi dari Doktor Nina Silvana ini merupakan suatu jawaban bahwa ke depan perlu ada proses lembaga ini menyelesaikan konflik-konflik di olahragaan. Saya sangat bangga membimbing beliau dalam disertasi keolahragaan ini,” sambung dia.

Posting Komentar